7 Keuntungan Punya Perusahaan Sendiri


Ada lebih banyak hal baik ketimbang hal buruk yang bisa didapatkan dengan membangun perusahaan sendiri. Adrienne Arieff, pendiri perusahaan humas di San Fransisco, menyebutkan salah satu keuntungan yang bisa didapatkan dengan membuka bisnis sendiri adalah Anda tidak bergantung pada orang lain untuk memutuskan sesuatu. Lewat bukunya, The Girls Guide to Starting Your Own Business, Arieff menjelaskan beberapa keuntungan lainnya:

1. Anda tidak akan pernah merasa bosan karena Anda tidak terpaku di meja yang sama, pada jam kerja yang sama, dan tentunya dengan pekerjaan yang sama. Jika Anda tidak puas dengan konsep pemasaran yang ada sekarang, Anda bisa memikirkan cara lain yang bagi Anda lebih tepat. Anda tidak perlu meminta ijin pada atasan untuk menerapkan konsep tersebut.

2. Anda akan terus merasa tertantang. Mungkin ada rasa bosan, tapi Anda akan cepat merasa tertantang agar tidak tertinggal oleh saingan. Misalnya dengan mengubah dekorasi butik atau memberikan konsep diskon atau undian berhadiah untuk sale baju-baju di butik Anda.

3. Anda yang menentukan waktu kerja Anda. Meskipun Anda bekerja amat lama dan ekstra ketat, ini kabar baiknya: hasilnya untuk Anda. Atau tiba-tiba Anda harus pergi ke dokter gigi sebelum datang ke kantor, wah... Anda tetap akan dimaafkan, karena bos Anda paling pengertian. Maklum, Anda adalah bos bagi diri sendiri!

4. Anda bisa menciptakan sebuah lingkungan kerja yang ideal. Anda tidak perlu terpaku pada aturan 9-to-5. Tentukan saja sendiri kapan Anda harus bekerja. Anda juga tidak harus terpaku pada tempat. Mendengarkan lagu kencang-kencang sambil melakukan analisis bisnis? Tidak ada yang akan melarang.

5. Anda tidak lagi perlu memohon kenaikan pangkat ataupun naik gaji pada bos Anda. Mau uang tambahan? Tinggal cari ide untuk meningkatkan hasil penjualan. Dengan perencanaan yang tepat Anda pasti bisa berhasil. Hasilnya pun masuk ke rekening Anda sendiri.

6. Anda bisa menyesuaikan pekerjaan dengan kehidupan Anda. Sulit bertemu teman lama, tidak ada waktu untuk check up rutin, atau tidak bisa travelling, atau tidak bisa menghadiri perayaan ulang tahun keponakan? Hm... ini saatnya Anda kembali eksis di lingkup keluarga dan teman-teman.

7. Anda tidak punya bos! Wow... keren! Semua agenda, jadwal, jam kerja, pengangkatan karyawan, dan keuntungan perusahaan, Anda yang mengatur.

Tanda-tanda Anda Berbakat Bisnis

Perempuan sebenarnya memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki dalam berwirausaha. Yang perlu diperhatikan adalah memilih bisnis yang cocok untuk dirinya. Untuk mengenali bisnis yang sesuai dengan karakter Anda, terlebih dulu Anda perlu mengenali hobi dan minat Anda. Sesuatu yang dilakukan dengan rasa senang dan tidak menjadi beban tentu akan bertahan, dan berkembang cepat.

Selain itu, Anda perlu meyakini bahwa Anda memang sudah siap berbisnis. Indayati Oetomo, International Director John Robert Power, dalam diskusi dan peluncuran buku The Girl's Guide to Starting your Own Business di La Piazza, Kelapa Gading, Kamis (28/01/2010), menjelaskan hal-hal yang merupakan petunjuk bahwa Anda siap berbisnis:

1. Saat Anda melakukan suatu pekerjaan dan Anda tidak cepat merasa lelah atau bosan, itulah tanda bisnis yang tepat untuk Anda.

2. Anda melakukan bisnis karena Anda suka dan mampu, dan bukan hanya ikut-ikutan tren. Akan lebih baik kalau bisnis yang Anda lakukan merupakan join bersama teman, kalau Anda baru mau memulai dunia bisnis.

3. Anda menjalankan bisnis yang berbasis hobi, karena lebih bisa berkembang dan berinovasi. Anda tidak pernah lelah untuk mencari hal-hal yang baru.

4. Anda sudah memahami apa objektif Anda dalam berbisnis. Apakah untuk sekadar membunuh waktu (agar tidak merasa menganggur), tuntutan ekonomi (membantu pasangan), atau karena ingin berkarier.

5. Anda sangat percaya diri. Sebab seseorang yang insecure (tidak pernah puas atau bangga dengan diri sendiri) akan menjadi hambatan dalam usaha. Bisa jadi saat ada sedikit terpaan dalam bisnis, Anda akan menyerah.

6. Anda berani mengambil resiko dalam berbisnis, meskipun ada potensi untuk gagal atau menerima kekalahan. Namun Anda harus sudah punya rencana cadangan atau back up saat resiko yang Anda ambil justru salah.

7. Anda selalu mencermati keadaan pasar dengan terus meriset dan ikut serta dalam diskusi, pameran, atau seminar. Anda rajin memperluas networking dan menambah pengalaman.

8. Fleksibel dan tidak takut mengambil keputusan. Dalam dunia bisnis, keputusan bisa berubah dalam hitungan menit bahkan detik. Jadi bersiaplah.

Membeli Busana Muslim

Apakah dari semua pembaca setia blog ini ada yang berencana untuk membuka butik baju muslim? Tentu saja ada, karena memang peluang bisnis ini masih sangat menjanjikan untuk digeluti. Saya sudah sebulan ini melihat perkembangan butik online yang menjual berbagai busana muslim termasuk BAJU HAMIL, baju renang muslim, dan masih banyak lagi. Tentu saja anda yang menjual eceran dan secara GROSIR BUSANA MUSLIM. Nah jika anda disuruh memilih mau pilih mana antara grosir dan eceran? Tentu saja kembali lagi ke tujuan kita. Kalau tujuannya mau dijual kembali, ya pilihlah membeli dalam partai besar atau yang biasa disebut dengan grosiran. Harga yang akan kita dapatkan jika membeli secara grosir tentu akan sangat lebih murah jika kita membeli secara eceran.

Memang masih banyak perhitungan yang harus dilakukan jika ingin membuka butik selain yang saya sebutkan di atas.

Berbagi Tips dan Triks Gratis

Dapatkan Tips dan triks Gratis untuk menghasilkan Uang Dari Blog. Di
www.uangdariblog.com anda akan menemukan banyak sekali tips yang akan
membatu anda mendapatkan penghasilan pertama dari blog. Semua tips dan
trik itu bisa anda dapatkan dengan gratis tanpa mengeluarkan uang
sepeserpun. Selain dari Di www.uangdariblog.com, anda juga bisa
mendapatkan berbagai trik di www.ayoberbagi.com.

Kesalahan Perempuan dalam Berbisnis


Ada dua kesalahan utama yang dilakukan perempuan saat membangun usaha. Pertama, mereka tidak mengenal diri sendiri, dan tidak bisa menganalisa kebutuhan pasar. Kesalahan dalam menganalisa pasar ini cenderung disebabkan mereka lebih mengikuti kata hati dalam berbisnis. Kedua, mereka juga kerap mempekerjakan teman dekat atau sahabat dalam bisnisnya. Seringkali mereka terlalu percaya pada teman, atau merasa segan pada teman, sehingga bila terjadi kekacauan mereka tidak langsung membahasnya.

"Salah satu kekurangan perempuan adalah menjadikan sahabat sebagai staf atau orang kepercayaan. Mereka merasa butuh orang kepercayaan,'' tutur Indayati Oetomo, International Director John Robert Power, dalam diskusi dan peluncuran buku The Girl's Guide to Starting your Own Business di La Piazza, Kelapa Gading, Kamis (28/01/2010).

Menurutnya, sahabat memang bisa jadi orang kepercayaan. Tetapi, jangan lengah. Saking percaya dengan sahabat, Anda memberikan seluruh otoritas padanya. ''Kalau Anda punya teman yang dijadikan staf, siap-siap saja dikhianati. Siap-siaplah untuk tetap profesional meskipun dia tidak profesional,'' jelas motivator dan pemerhati masalah perempuan ini.

Ia mengatakan bahwa perempuan sebenarnya perpaduan yang kompleks dalam dunia bisnis. Karena banyak menggunakan otak kanan, etika bisnis perempuan tidak didasari oleh logika semata, tetapi juga dengan hati. Nah, ketika ada perasaan dilibatkan, seringkali menjadi ganjalan bagi perempuan.

''Contohnya saja, ada perasaan yang canggung jika berbisnis dengan teman dekat. Atau perasaan segan untuk menegur jika ada hal-hal yang dirasa kurang mengena,'' imbuhnya.

Indayati mendorong perempuan untuk memberikan contoh pada bawahan dan rekan kerja, supaya mereka konsisten, sama seperti Anda. ''Kuncinya memberikan panutan, dan tetap konsisten. Datang tepat waktu, dan lakukan persiapan yang cukup untuk presentasi atau meeting. Berkomunikasi secara profesional dengan siapa pun dan terapkan disiplin. Contohnya, pulanglah setelah jam kerja pegawai. Tunjukkan kalau Anda pribadi yang ulet dan tidak malas,'' paparnya.

Bisnis Miliaran dari Seni Tradisional

Alat musik khas Indonesia dikenal hingga ke lima benua dan Saung Angklung Udjo (SAU) punya peran di sana. Kelompok ini memainkan lagu-lagu internasional dengan alat sederhana dari bambu khas Bumi Parahyangan, angklung.

Udjo Ngalagena meninggalkan nama besar dan warisan budaya sepeninggalnya pada Mei 2001 di usia 72 tahun. Melalui putranya yang kesembilan, Taufik Hidayat Udjo, kecintaannya terhadap seni dan alat musik angklung bertahan dan justru berkembang.

Taufik berkisah, kegemaran Kang Udjo memainkan angklung berkeliling kampung hingga menyusuri Kota Bandung menjadi semangat berdirinya SAU sejak 1966.

Sang istri yang melahirkan 10 anak dari Kang Udjo pun punya peran. Tim kecil permainan angklung terbentuk dari keluarga besar ini. Kang Udjo mewariskan keterampilan musik tradisional ini kepada semua anaknya.

"Seusai mengajar olahraga di sekolah guru, Kang Udjo mendatangi hotel di kota menaiki sepeda, mengenalkan angklung dan pertunjukan musik tradisional, sekaligus mengundang tamu turis asing untuk berkunjung ke saung bambu di rumah kami," papar Taufik kepada Kompas Female seusai
mengisi pertunjukan angklung di seminar Wirausaha Mandiri di Jakarta Convention Center, beberapa waktu lalu.

Kang Udjo membangun konsep pertunjukan angklung di saung bambu miliknya. Niat awalnya adalah mengenalkan musik tradisional angklung ke lingkungan terdekat, hingga mengajak turis asing mengenal Indonesia.

Angklung diproduksi sendiri dari pohon bambu yang selalu berproduksi. Bahkan, ia meminta pohon bambu ditebas batangnya agar bisa bertumbuh. Dari sumber produksi sederhana ini, Kang Udjo membuat sendiri instrumen musik, kemudian menciptakan pertunjukan tradisional hingga kontemporer darinya.

Taufik, sebagai generasi kedua SAU, melanjutkan misi Kang Udjo yang telah berkembang menjadi bisnis bernilai miliaran rupiah. Sayangnya, kerusuhan 1998 menghancurkan pariwisata Indonesia yang menjadi pemancing kedatangan turis asing.

"Sebelum kerusuhan, SAU didatangi 200 turis asing per hari. Prestasi ini menjadi runtuh dan belum juga pulih hingga tahun 2000," ujar Taufik.

SAU pun menarik turis lokal setelah kehilangan pengunjung turis asing. Dengan kolaborasi musik pop dan angklung di Sabuga yang melibatkan penyanyi Sherina, SAU akhirnya menyedot perhatian turis lokal. Sejak itu, SAU menjadi destinasi wisata yang mendatangkan peluang bisnis bernilai Rp 10 miliar per tahun.

Pertunjukan musik angklung dengan modifikasi musik pop menjadi pemicunya. Lantas, produksi angklung untuk diekspor atau dibagikan secara gratis kepada klien (antara lain perusahaan dan sekolah) yang memesan pertunjukan SAU dalam kegiatan promosi mereka menjadi pendapatan lain. Produksi angklung mencapai 5.000 per bulan.

Tak berhenti di situ, SAU menjadi lokasi wisata di Jalan Padasuka, Bandung, seluas lebih dari 1 hektar. Ragam fasilitas mulai dari kuliner khas Sunda hingga penginapan bernuansa bambu dengan kapasitas 40 orang siap menjamu pengunjung.

Toko suvenir khas Indonesia, pelatihan musik tradisional, serta yang paling menjual adalah pertunjukan rutin berkapasitas 800 orang setiap hari pukul 15.30 dengan biaya Rp 50.000 untuk dewasa (tamu lokal) dan Rp 25.000 untuk anak-anak. Tamu asing Rp 80.000 untuk dewasa dan Rp 40.000 untuk anak-anak.

Kru loyal datangkan tamu ratusan
SAU diperkuat oleh 400 kru dalam keseluruhan konsep bisnis pertunjukan dan wisata alam. Khusus untuk pertunjukan, SAU pernah mencapai rekor 15 pertunjukan dalam dua hari saja. Artinya, pengunjung SAU makin besar saja jumlahnya.

"SAU sudah diundang ke berbagai negara, ini menjadi pretasi membanggakan," ujar Taufik.

Kru yang loyal dan mencintai pekerjaan menjadi kunci kesuksesan. Bagaimana tidak, manajemen SAU lebih mengedepankan nasib karyawan ketimbang keuntungan yang dinikmati sekelompok kecil jajaran direksi.

"SAU pernah mengalami masa resesi. Saat itu, manajemen memutuskan untuk memotong 50 persen gaji top manajemen demi menyelamatkan ratusan karyawan yang berdedikasi terhadap SAU," ujar Taufik.

Regenerasi menjadi penting dalam menjalankan bisnis tradisi seni budaya. Karena itu, menurut Taufik, pelatihan dan pewarisan keterampilan pertunjukan rakyat dengan alat angklung menjadi agenda utama.

"Anak-anak adalah sasaran utama. Karena, dengan melatih anak-anak, proses regenerasi berjalan maksimal sekaligus menumbuhkan rasa cinta budaya tradisional sebagai bentuk edukasi yang telah lama menjadi perhatian utama pendiri SAU, Kang Udjo," ujarnya.

Tips Sukses Berbisnis Online

Belakangan ini, toko online makin marak. Selain lebih murah karena tak butuh banyak biaya, juga lebih mudah untuk dikunjungi pelanggan. Di bawah ini adalah beberapa langkah mudah untuk menjalankan usaha lewat internet.

1. Awali dengan hobi. Jenis usaha yang berasal dari hobi pasti terasa lebih mudah dilakukan. Anda pun tak akan merasa terbebani saat melakukannya. Selain itu, setidaknya Anda sudah memiliki pengetahuan mendasar tentang bisnis itu. Anda pun tak perlu membuang waktu untuk mempelajarinya. Paling-paling Anda hanya perlu mendalami, mengembangkan, atau mengenal tren terbaru dalam kaitannya dengan hobi itu.

2. Perdalam pengetahuan. Karena Anda akan menjalani usaha online, ada baiknya untuk menambah pengetahuan dalam menjalankan fungsi-fungsi internet. Ketahuilah penyedia-penyedia situs bebas biaya, sehingga Anda tak perlu mengeluarkan biaya untuk memiliki situs internet.

3. Kunjungi komunitas dunia maya. Ada banyak sekali komunitas dunia maya yang tersebar, seperti perkumpulan pencinta kain, penghobi makanan, dan lain-lainnya. Carilah yang sekiranya cocok dengan jenis usaha Anda. Setelah itu, lakukan promosi. Tak perlu malu-malu, Anda harus mau untuk memasarkan produk. Semakin banyak yang mengenal usaha Anda, semakin pula kemungkinan mendapatkan pembeli. Jalinlah komunikasi yang baik dengan orang-orang yang Anda temui di dunia maya tersebut sehingga tercipta kepercayaan. Ada satu hal yang mesti diingat saat berpromosi, ikutilah aturan-aturan yang berlaku dalam komunitas tersebut. Sekali melanggar, Anda bisa kena penalti.

4. Perbarui situs secara berkala. Sangat penting untuk memperbarui (update) situs. Bisa seminggu sekali atau dua minggu sekali. Jangan sampai sebulan sekali. Terlalu lama, maka calon pembeli bisa jadi tak tertarik untuk kembali mengunjungi situs Anda. Pasalnya, pengunjung harus terus mendapatkan tawaran dan informasi terbaru dari toko Anda. Update tak harus dalam bentuk besar-besaran. Hanya dengan menambahkan satu jenis barang baru saja sudah cukup. Setiap perubahan dalam hal detail kontak, harga, pembayaran, dan pengantaran barang mesti diinformasikan dalam situs.

5. Miliki cukup produk dan cicil foto barang. Tidak apa-apa bila memulai usaha dengan jumlah barang yang tidak terlalu banyak, namun pastikan bahwa jumlahnya cukup, setidaknya untuk 6 kali update. Sebaiknya Anda tidak menampilkan semua produk sekaligus. Disimpan agar Anda bisa terus meng-update. Cicillah foto barang-barang itu sedikit demi sedikit. Di waktu senggang, carilah produk atau kreasi baru.

6. Kreatiflah dengan foto. Karena calon pembeli tidak bisa melihat langsung barang yang Anda tawarkan, siasati hal ini dengan menampilkan foto-foto produk. Calon pembeli tidak akan terpuaskan keingintahuannya atau ia malah jadi tidak tertarik karena menganggap barangnya biasa-biasa saja. Fotolah produk dari berbagai sudut dan jarak. Sediakan versi umum dan mendetailnya supaya calon pembeli bisa mengetahui dengan pasti rupa barangnya. Hiasan yang menarik akan menambah nilai jual barang tersebut.

7. Miliki nilai plus. Anda boleh saja menjual pakaian sama seperti perempuan lain, tapi tentu usaha Anda jadi tak ada istimewanya, kan? Kalau Anda menjual pakaian khusus berukuran besar dengan motif-motif unik yang bisa membuat pemakai terlihat superlangsing dan mengantarnya ke rumah pembeli, baru bisa dikatakan usaha Anda berbeda dari kebanyakan. Temukanlah keunikan dalam setiap jenis usaha yang Anda jalankan. Pelayanan yang memuaskan juga bisa dijadikan nilai plus.

Bisnis Kreatif Butuh Seni "Menjahit" Kebutuhan Klien

Anda sedang mengincar bisnis di industri kreatif? Industri kreatif diperkirakan akan mampu bertahan menghadapi krisis karena berbasis ide dan kreativitas dari sumber daya manusia yang tak ada batas.

Sektor yang termasuk industri kreatif, antara lain desain, video film dan fotografi, musik, permainan interaktif, komputer, dan peranti lunak.

Saung Angklung Udjo (SAU) menjadi satu di antara kisah sukses pelaku bisnis kreatif, dalam hal ini masuk dalam kategori musik. Budaya dan tradisi khas Indonesia tertangkap sebagai peluang yang terus berkembang. Inovasi kreatif harus selalu tercipta agar pasar terpenuhi kebutuhannya, dan bisnis semakin berkembang, demikian papar Joko Nugroho, Senior Partner SAU, saat ditemui Kompas Female setelah memimpin pertunjukan harmonisasi musik angklung yang diikuti ribuan mahasiswa dalam Seminar Wirausaha Mandiri, Jumat (22/1/2010) lalu.

Menurut Joko, dalam bisnis kreatif diperlukan penyesuaian dan kombinasi dari konsep yang sudah ajek. Dengan demikian, bisnis tersebut memiliki pembeda dan menyasar kebutuhan klien dengan tepat.

"Setiap bisnis pasti punya misi dan nilai. Bagaimana 'menjahit' nilai-nilai yang ada, menyesuaikan dengan kebutuhan klien menjadi faktor utama berkembangnya bisnis," jelas pria yang tak ingin disebut sebagai entertainer ini.

Joko menyebutkan, ciri usaha mandiri, seperti halnya SAU, harus memiliki nilai-nilai seperti:
- Yakin
- Keberlanjutan
- Disiplin
- Syukur
- Intensitas
- Sinergi
- Inovatif
- Hebat

Nilai tersebut, lanjut Joko, bisa "dijahit" dan bahkan dimodifikasi sesuai kebutuhan untuk menciptakan kerja sama, kepemimpinan, dan inovasi dalam rangka menghasilkan produk yang menjual dan memenuhi kebutuhan pelanggan.

"Nilai-nilai kemandirian tersebut bisa disajikan dalam permainan angklung. Dengan begitu, angklung tak sekadar menghibur namun menjadi hiburan motivasional dan edukatif, dan ini menyesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan klien," papar Joko, yang juga konduktor pertunjukan angklung khas Saung Angklung Udjo.

Seledri, Tanaman Obat Berkhasiat

Tentu kita semua pernah memakan tanaman obat yang satu ini, ya anda betul sekali. Tanaman OBAT HERBAL seledri bisa kita temukan dengan mudah, bahkan kita memakannya saat kita sedang menyantap bakso yang sangat enak.

Seledri memang sangat berkhasiat untuk mengobati tekanan darah tinggi. Tanaman ini sangat mudah kita tanam, dan untuk merawat tanaman ini juga tidak begitu susah. Selain sebagai obat, kita bisa menggunakan tanaman ini untuk membuat makanan lebih enak dan lezat, seperti yang saya sebutkan di atas.

OBAT TRADISIONAL ini memang tanpa kita sadari ternyata sangat membantu dalam mengobati tekanan darah tinggi. Saya sendiri juga tidak akan mengetahui akan khasiat dari seledri jika tidak membaca informasi dari situs jenis tanaman obat. Sekarang ilmu tentang tanaman obat saya semakin banyak, tentu saja akan saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Trik Mengidentifikasi Peluang Bisnis

Ratusan ide bisnis bisa didapatkan melalui banyak buku bisnis praktis. Bahkan Anda sendiri pun mungkin cukup kreatif untuk membuat catatan pribadi berisi peluang bisnis yang Anda idamkan. Namun, kejelian memilih peluang bisnis yang tepat perlu diasah, caranya?

Sudhamek AWS, Group CEO Todung Group, berbagi triknya di depan sekitar 5.000 mahasiswa peserta workshop Wirausaha Mandiri di Jakarta Convention Center, Jumat (22/1/2010) lalu. Menurut Sudhamek, ide yang bisa berasal dari diskusi dengan teman, atau dari hasil pemikiran sendiri, perlu dianalisa satu per satu kemungkinannya.

"Harus dipahami dalam industri dikenal adanya kategori produk dan subproduk. Kenali dan analisa mulai dari sini, dan semuanya bisa dipelajari," paparnya saat sesi tanya-jawab.

Menurut petinggi Holding Company GarudaFood ini, diperlukan alat untuk mempelajari peluang bisnis, di antaranya dengan melihat market size atau pangsa pasar. Seberapa besar potensi pasar dari bisnis yang akan dijalankan? Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah besar-tidaknya tingkat pertumbuhan volume dan nilai dari bisnis. Dengan mengetahui volume dan nilai, akan dikenali apakah tanda-tanda industri sudah mulai jenuh. Jadi jangan coba-coba masuk dalam bisnis yang industrinya mulai jenuh.

Bisnis makanan, misalnya. Saat banyak sekali produk makanan sejenis yang ditawarkan, pebisnis pemula harus mengerti betul kebutuhan pelanggan.

Menurut Sudhamek, yang penting untuk diperhatikan dalam memahami kebutuhan pelanggan di antaranya:
* Memenuhi kebutuhan dasar pelanggan. Menjual produk makanan yang merupakan kebutuhan dasar akan lebih menghasilkan.
* Memenuhi keinginan pelanggan, karena pelanggan mendapati nilai tambah dari produk yang ditawarkan. Unsur kepuasan pelanggan harus terpenuhi.
* Memenuhi kebutuhan pelanggan akan kepuasan. Pada akhirnya, kepuasan pelanggan akan menentukan kesetiaan mereka terhadap produk.
* Memahami struktur industri, dengan mengenali karakter kompetitor dan membandingkan produk yang ada. Terlalu merasa paling hebat juga tidak sepenuhnya baik dalam industri makanan. "Jangan terlalu ge-er dengan produk sendiri, perbandingan tetap perlu," papar Sudhamek.

Celah Bisnis Busana Ibu Menyusui

Menyusui merupakan pengalaman personal bagi setiap ibu, baik bagi ibu pekerja maupun ibu rumah tangga. Sayangnya, belum semua tempat atau gedung di Indonesia ini yang menyediakan ruang laktasi. Akhirnya, ketika sang ibu tengah berada di ruang publik dan harus menyusui, terpaksalah ia membuat penutup payudara seadanya.

Peluang inilah yang kemudian ditangkap oleh Jovita Roland (30) untuk membuka bisnis apparel untuk ibu menyusui.

"Awalnya dimulai dari kebutuhan pribadi saat menyusui dua anak saya. Pernah juga dikirimi baju untuk ibu menyusui dari luar negeri, dan rasanya kok sangat memudahkan ibu ketika menyusui tanpa merasa risih dan praktis. Cara ini juga nyaman untuk ibu dan bayi," papar ibu dua anak yang memulai mengenalkan apparel ibu menyusui sejak 2007, kepada Kompas Female.

Dengan mengusung merek Milky Way untuk produk busana ibu menyusui ini, Jovita mulai mendapat penjualan pertamanya pada Februari 2008. Produknya mulai dari atasan (tops), terusan (dress), tank top, hingga sleeping bra.

Dengan harga bervariasi mulai dari Rp 75.000 untuk tank top, Rp 80.000 untuk bra, hingga Rp 600.000 untuk dress dengan bahan kualitas super.

Antrian panjang di dokter anak saat check up, menjadi kesempatan emas untuk membuka peluang bisnis. Saat antri, dan anak butuh ASI, model busana menyusui ini menjadi solusi jitu. Si ibu tak akan merasa risih karena desain baju sama sekali tidak menonjolkan payudara, sedangkan si bayi nyaman karena masih leluasa melihat sekelilingnya.

"Ketika teman lihat cara saya menyusui, mulailah mereka pesan," ujar Jovita, yang mengaku mulai menjadikan usaha sejak anak keduanya berusia sekitar enam bulan.

Networking menjadi modal
Pergaulan dengan teman desainer semasa kuliah membekali Jovita untuk yakin memulai bisnis fashion ini. Dengan mengajak rekanan penjahit berpengalaman, Jovita mulai membuka konveksi khusus untuk busana ibu menyusui di dekat tempat tinggalnya kawasan Lebak Bulus, Jakarta, bermodalkan Rp 20 juta.

Pemasaran dengan pola ketuk pintu, website, atau mailing list (milis) menjadi kunci andalan. Terbukti, produknya laku di pasaran. Jovita berujar, produknya kemudian bukan sekadar fashion namun menjadi kebutuhan bagi para ibu yang menginginkan kepraktisan.

"Bahkan di coffee shop, si ibu bisa leluasa menyusui bayinya, karena bahan baju yang stretch tanpa restleting atau kancing membuat ibu percaya diri karena bagian pribadinya tidak terlihat. Meski begitu, bisa tetap tampil stylish," paparnya.

Menggunakan 100 persen bahan lokal produksi Bandung, Milky Way berhasil memanjakan ibu menyusui dengan desain busana mengikuti tren terkini. Pangsa pasarnya saja sudah merambah ke berbagai kota besar Indonesia hingga Aceh.

Dalam kurun waktu dua tahun, pendapatan rata-rata per bulan mencapai Rp 25 juta kontribusi dari sistem reseller dan direct selling.

Kolaborasi para ibu
Jovita merasakan betul, ketika masa menyusui, kegiatan yang menghibur adalah jadwal berkunjung ke dokter anak. Karena saat itulah ia bisa bertemu para ibu menyusui lainnya, dan kesempatan untuk memperkenalkan produknya.

"Banyak waktu kosong saat masa hamil dan menyusui, dan tak sedikit para ibu yang menjadi canggung dengan kondisi tak menyenangkan itu. Buat yang bekerja, misalkan cuti sekian bulan tanpa kegiatan menjadi kebiasaan baru yang tak menarik. Menjadi menarik ketika bisa saling mengisi," kisahnya.

Bermula dari pengalaman itulah, Jovita membuka peluang kerjasama dengan para ibu yang berniat menambah pendapatan mengisi waktu kosong saat menyusui dengan menjual produk khusus ibu menyusui.

Mempermudah diri sendiri dan membantu orang lain menemukan kemudahan itu menjadi niatan terdalam bagi Jovita dalam menawarkan produknya. Lebih lagi jika pada akhirnya banyak ibu yang bisa mendapat keuntungan materi dari sini dengan sistem reseller.

Selain reseller, Jovita membangun sistem konsinyasi dengan sejumlah toko perlengkapan bayi, di antaranya Babyboo Shop di Kebayoran Baru.

Bagi ibu menyusui yang merasa perlu tampil gaya sekaligus memberi nyaman untuk buah hati, produk semacam ini bisa menjadi solusi.

Tidak Ada Bisnis yang Instan!

Apa modal awal yang Anda siapkan ketika memilih untuk berbisnis? Dana yang cukup, jaringan luas yang mendukung, referensi dan ilmu lengkap, atau manajemen yang siap dan tertata apik? Apakah sudah merasa yakin untuk bergerak?

Saat bisnis berjalan sesuai rencana tentu tak jadi soal, tetapi bagaimana jika kemudian Anda mendapati penjualan tak sesuai target atau pelanggan tak setia? Lantas, manajemen dan tim kah yang bisa dipersalahkan?

Memiliki nyali besar untuk segera memulai bisnis memang penting. Sudhamek AWS, Group CEO Todung Group (Holding Company GarudaFood) mengatakan, akar dalam dunia bisnis adalah kemampuan dan kesadaran untuk mengaudit diri sendiri. Manajemen pikiran (mind management) harus dimiliki para pebisnis, apalagi bisnis pemula, katanya dalam presentasi di depan 5.000 mahasiswa saat workshop Wirausaha Mandiri di Jakarta Convention Center, Jumat (22/1/2010) lalu.

"Persoalan mindset masih menjadi kendala wirausaha muda, seperti mudah menyerah dan ingin instan. Kita harus observe diri sendiri, atau audit diri sendiri untuk mencetak wirausahawan yang kuat," papar Sudhamek kepada Kompas Female.

Lanjutnya lagi, dengan mind management yang baik, bisnis menjadi tak hanya langgeng dan kuat, namun berkarakter dan bermanfaat bagi diri sendiri juga lingkungannya.

Sederhananya, mind management adalah dengan menguatkan pikiran untuk tidak mudah menyerah, memiliki keinginan kuat, menyadari bahwa menjadi sukses tidaklah mudah dan instan. Lebih penting lagi, menyadari kesalahan sekecil apa pun yang diperbuat setiap harinya, dan kemudian memperbaikinya.

"Pilihan membuka usaha tidaklah mudah. Perlu will power yang kuat dan mengerti betul bahwa tidak ada yang instan," tegas Sudhamek, menambahkan spiritualisme menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah bisnis.

Ingin Usaha Besar? Waralaba Saja!

Pilihannya ada dua. Pertama, membuka cabang dengan konsekuensi membutuhkan dana besar, SDM yang tak sedikit dan manajemen yang dikelola sendiri. Atau mem-franchise-kan usaha.

Nah, cara kedua ini tidak membutuhkan dana sebesar membuka cabang. Saat ini pun sudah banyak yang sukses mengembangkan usaha lewat franchise atau waralaba. Sebut saja Kebab Turki Baba Rafi, Mister Baso, Es Krim Campina, Klenger Burger, Indomaret, dan masih banyak lagi.

Banyak Keuntungan
Memang tidak seperti membuka cabang sendiri yang seluruh profit akan masuk ke kantong Anda. Keuntungan dalam sistem franchise akan dibagi dengan para investor alias franchisee (dalam persentase yang disepakati).

Namun, bagi Anda yang memiliki dana terbatas, waralaba bisa menjadi cara yang tepat. Pasalnya, modal yang dikeluarkan untuk membuka outlet baru, modal kerja, dan biaya perizinan ditanggung franchisee. Bahkan franchisee akan menjadi sumber pendapatan bagi franchisor (yang mewaralabakan usaha). Pendapatan itu didapat dari franchise fee dan royalty fee yang dibayarkan franchisee.

Dengan franchise, SDM yang terbatas juga bisa diatasi. Anda pun tidak akan dipusingkan dengan pengelolaan karyawan. Franchisee sendiri yang akan mencari karyawan untuk outlet-nya. Anda hanya bantu melatih karyawan tersebut. Outlet franchisee pun akan dijalankan secara mandiri. Sebagai franchisor, Anda hanya mengawasi saja.

Syarat dan Ketentuan
Memang setiap usaha, baik yang menawarkan produk maupun jasa, memiliki peluang untuk diwaralabakan. Lalu, apa saja yang harus dipersiapkan? Ini langkah-langkahnya.

1. Sukses Dulu
Sudah berapa lama usaha Anda berjalan? Apakah sejauh ini sudah sukses? Semua ini perlu Anda perhitungkan. Franchise sendiri bukanlah usaha instan yang bisa dijual kapan saja Anda mau. Salah satu syarat bisnis Anda dilirik sebagai usaha franchise adalah usaha yang Anda bangun ini sudah sukses dan memiliki konsep bisnis yang bagus. Setidaknya, dalam tiga tahun terakhir. Kurang dari itu, para calon investor biasanya tidak akan tertarik untuk membeli.

2. Franchisee Berhasil
Mengapa para investor tertarik membeli sebuah usaha franchise? Sudah pasti karena mereka ingin menikmati keuntungan dari usaha tersebut. Itu sebabnya, usaha Anda harus memiliki potensi pasar yang dan memberi prospek menguntungkan.

Ini bisa dibuktikan dengan tren penjualan yang terus meningkat. Dengan begitu, Anda tak hanya mementingkan keuntungan pribadi dari franchise fee. Namun, Anda juga mengutamakan keberhasilan si franchisee dalam meraih laba yang wajar setelah menyetorkan modal pertamanya untuk pendirian usaha.

3. Bisa Dijalankan Investor
Sebuah usaha franchise bisa dikatakan berhasil jika investornya bisa menjalankan usaha tersebut secara mandiri dalam waktu yang tidak terlalu lama. Artinya, sebagai franchisor, Anda bisa melatih si calon investor menjalankan usaha itu sendiri.

Untuk itu, Anda memang perlu menyediakan petunjuk manual mengoperasikan usaha, baik harian, mingguan, ataupun bulanan. Dengan demikian, franchisee bisa menjalankan usahanya seperti yang Anda lakukan.

Akan makin menarik lagi jika bisa dijalankan di berbagai tempat. Artinya, usaha ini bisa dioperasikan di mana saja (sesuai dengan persyaratan usaha) dan bisa dipindahkan lokasinya ke tempat lain, termasuk ke luar negeri.

4. Punya Daya Tarik
Bagaimana sebuah usaha bisa dilirik investor? Salah satunya karena produk yang dijual memiliki daya tarik pasar dan bisa bertahan dalam jangka waktu panjang. Sejumlah produk, terutama produk fashion, memiliki masa jual yang pendek.

Jadi, sebaiknya Anda memikirkan konsep produk yang bisa bertahan lama di pasaran, memiliki keunikan tersendiri, dan tidak mudah ditiru. Tanpa keunikan, sebuah produk tidak akan dilirik konsumen. Keunikan ini pula yang akan menjadi pembeda dari pesaing sekaligus memudahkan produk menyebar di pasaran.

5. Terdaftar
Setiap investor akan merasa aman jika usaha yang dijalankan telah mengantongi izin resmi. Hal ini tidak hanya untuk melindungi usaha Anda, tetapi juga membantu para franchisee mempromosikan usahanya.

Manajemen yang kuat pun diperlukan untuk mendukung usaha Anda ke depan. Jadi, mulailah melatih karyawan untuk memahami sistem dan etika franchise serta masalah hukumnya. Anda bisa berkonsultasi pada jasa konsultan franchise untuk memastikan berbagai persiapan, termasuk paket franchise yang ingin Anda tawarkan.

Siap mencoba?

Berapa Lama Harus Membuka Cabang?

Kesuksesan bisnis mengandalkan strategi jitu. Dibutuhkan kreativitas
dan keberanian untuk merealisasikan ide mengembangkan usaha. Satu di antaranya adalah membuka cabang.

Tak perlu waktu lama untuk membuka cabang. Kisaran waktu enam hingga delapan bulan sudah cukup. Tentu saja lama waktu ini bergantung dari jenis bisnis Anda. Namun yang menarik, seperti dikatakan oleh penemu konsep Pecel Lele Lela, Rangga Umara, soal waktu sangat relatif tergantung keberanian si pengusaha.

Menurut Rangga, dalam kurun waktu delapan bulan, bisnis harus sudah berkembang. Inilah yang terjadi pada Pecel Lele Lela. Dalam tiga tahun perjalanan bisnisnya, rumah makan ini sudah berkembang menjadi 14 cabang di kawasan Jabodetabek.

Pada prinsipnya, pembukaan cabang bertujuan untuk mendekatkan bisnis kepada pelanggan. Artinya, penggemar bisa mengakses produk Anda lebih dekat dan cepat. Atau produk Anda bisa ditemukan di sejumlah tempat yang paling sering didatangi konsumen. Dengan begitu, setiap cabang bisa memberikan kontribusi lebih, dan bisnis semakin berkembang dalam waktu singkat. Menjadi penting di sini adalah nyali dan keyakinan untuk bereksperimen.

"Harus berani mulai buka cabang, karena dengan begitu bisa belajar menyelesaikan masalah yang lebih besar. Kalau terus-terusan dengan satu tempat saja nanti keasyikan, tidak bisa mengasah kemampuan," papar Rangga.

Pengusaha muda ini pernah gagal dengan empat cabang yang dibukanya. "Empat cabang harus tutup karena kesalahan pemilihan lokasi," tuturnya.

Rangga belajar dari kegagalan tersebut dan menemukan formulanya, hingga saat ini berhasil mengelola 14 cabang. Untuk mulai membuka cabang, ini yang harus Anda lakukan:
* Keyakinan
* Keberanian memulai
* Mengatasi masalah
* Kemauan belajar
* Menemukan formula baru
* Berani gagal

Bisnis Sepatu dengan Merek Pribadi

Bisnis yang diawali dari hobi memang menyenangkan. Apalagi jika terbukti bisa menarik pelanggan setia yang akhirnya mendatangkan pendapatan jutaan rupiah.

Inilah yang dialami oleh Mieke Erawati, 46 tahun, yang telah menjalani bisnis sepatu dan sandal wanita buatan tangan selama 4 tahun. Dimulai dari kesukaannya gonta-ganti sepatu untuk padu-padan dengan busana, Mieke mendesain berbagai model sepatu dan sandal wanita. Sepatu merek Alexis Anthony yang dibuatnya tidak diproduksi massal, alias limited edition.

Ibu tiga anak ini menawarkan produk sepatunya dengan harga relatif terjangkau. Dibandingkan sepatu-sepatu yang dulu pernah dikoleksinya, sepatu buatannya bisa 50% lebih murah. Dengan harga mulai dari kisaran Rp 150.000, para perempuan tentu bisa memperbanyak koleksinya dengan produk berkualitas dan nyaman dipakai.

Mieke benar-benar memulai dari nol. Waktu itu, tahun 2005, dengan modal awal hanya Rp 500.000 dari jatah uang belanjanya, Mieke memberanikan diri merintis bisnisnya. Ia bermitra dengan Iwan, pembuat sepatu yang sudah berpengalaman selama 20 tahun. Penjualan dari sekolah ke sekolah menjadi strategi awal.

"Sambil antar anak sekolah, saya tawarkan sepatu sandal kreasi sendiri. Pesanan awal lima hingga 10 pasang sepatu sandal," tukasnya.

Lebih memilih pameran

Pameran di mal untuk pertama kalinya mampu memancing perhatian konsumen. Terbukti dari 10 boks kartu nama yang habis dibawa pengunjung selama 1 bulan. Sejak itu, produk orisinal khas Mieke semakin digemari.

Saat Kompas Female mengunjungi pameran Alexis Anthony di Plasa Semanggi, terlihat model sepatu sandal lebih mendominasi. Mieke, yang rajin mengikuti tren terkini dari majalah luar dan perkembangan di pasar Indonesia, menawarkan model wedges, high heels, dan flat. Kebanyakan sepatu tersebut menggunakan bahan beludru.

Produksi Alexis Anthony dalam sehari mencapai 20 pasang sepatu dan sepatu sandal, yang dikerjakan oleh delapan pembuat sepatu andal. Penjualan dalam sehari rata-rata 20 pasang sepatu, dengan rata-rata omzet Rp 2 juta per hari dari sejumlah pameran yang diikutinya di beberapa mal di Jakarta. Kalkulasi dalam seminggu, Mieke bisa menikmati keuntungan 25% dari total omzet.

Alexis Anthony memang lebih banyak membuka stan di pameran-pameran. Konsep direct selling seperti ini dianggap Mieke sebagai cara terampuh untuk menjual produk dengan harga relatif murah.

"Saya hanya punya satu toko di Sutos (Surabaya Town Square, RED) Surabaya. Selebihnya untuk penjualan di Jakarta melalui pameran rutin di Plasa Semanggi, dan pameran di Citos, Plasa Buaran, dan Plasa Pondok Gede," terang Mieke, sambil menambahkan bahwa harga sewa toko yang mahal membuatnya lebih memilih mengikuti pameran di mal-mal.

Puncak prestasi yang tak pernah dibayangkan perempuan yang gemar berdonasi dari profit usahanya ini adalah, penjualan senilai Rp 30 juta dalam satu hari di dua mal ternama di Jakarta. Padahal, saat itu ibukota dilanda banjir besar sekitar tahun 2007.

"Saat itu banyak keluarga yang mengungsi ke kawasan selatan Jakarta. Saat mereka berkunjung ke Citos dan Plasa Semanggi itulah, penjualan di outlet pameran saya ramai pembeli," ujar perempuan yang selalu tampak bugar dan ceria ini.

Layanan ekstra

Boleh jadi ide orisinal Mieke terwujud dalam model sepatu yang banyak digemari pembeli. Namun, kreasi produk saja tidak cukup menarik pelanggan. Mieke menawarkan lebih kepada pelanggan dengan dua hal: pertama, garansi produk seumur hidup. Garansi tentu berlaku sepanjang usia sepatu sandal masih bisa digunakan.

"Jika memakainya setiap hari tentu saja akan cepat rusak. Namun bagaimana pun kami melayani reparasi dengan cukup mendatangi stan terdekat," jelas Mieke.

Kedua, layanan antar bahkan untuk pesanan dari luar kota. Jika pemesan masih di kawasan Jakarta, kurir pribadi akan siap mengantar kapan saja. Jika pembeli berasal dari luar kota, Mieke menggunakan jasa kurir komersil dan pembeli hanya perlu mengganti ongkos kurir tersebut.

Mieke juga menerima pesanan dengan model modifikasi sesuai keinginan konsumen. Ia mengaku pernah membuatkan sepatu boots untuk penari di salah satu stasiun televisi. Faktor ini juga membantu membuat produk Alexis Anthony laku di pasaran.

Manajemen baik, bisnis lancar

Selain layanan ekstra untuk pelanggan, manajemen yang baik memberikan kontribusi pada kesuksesan bisnis Mieke. Bentuknya adalah keuntungan berlipat, meski Mieke tak pernah memasang target penjualan.

"Setiap malam, saya merapikan kembali catatan penjualan setiap harinya. Pagi harinya, saya sudah siap berangkat dengan jadwal yang sudah direncanakan. Keuangan pun harus dipisahkan antara personal dan bisnis," jelasnya.

Keinginan untuk terus belajar sekaligus menangkap peluang dari kebutuhan perempuan akan penampilan, menjadi motivasi kuat yang sudah sejak lama ada dalam diri Mieke. Ia kini mengaku ketagihan dengan bisnis yang dibangunnya sendiri.

Mukena Murah dan Bagus

Hari ini saya iseng buka internet, rencananya mau membeli BUSANA MUSLIM untuk seluruh keluarga di rumah. Karena saya tidak begitu punya banyak waktu untuk jalan-jalan dan memilih secara real BAJU MUSLIM yang hendak saya beli, makanya saya menggunakan media internet untuk mencari dan memesan baju yang saya inginkan untuk seluruh keluarga di rumah.

Saya berusaha mencari toko online yang pusatnya atau gudangnya masih berada di daerah saya, atau minimal masih se kabupaten, sehingga pengiriman barang bisa lebih singkat lagi, satu hari sudah sampai barang pesanan saya. Memang berbelanja online ada kelemahan, namun saya rasa hal itu tidak menjadi masalah besar, selama toko yang menjual menerima return jika barang yang sampai ke rumah tidak cocok dengan yang di website.

Berani Berbisnis di Bidang Pendidikan

Kebutuhan belajar memang tidak hanya cukup di sekolah saja. Banyak orangtua zaman sekarang yang ingin anak mereka lebih pintar sehingga mengirim anak-anak itu belajar lagi di luar jam sekolah dengan mengikuti les. Mulai dari les pelajaran, bahasa asing, hingga kursus musik.

Nah, Anda bisa memanfaatkan peluang ini untuk mendapatkan keuntungan. Untuk itu, Anda perlu menyediakan tempat, tenaga pengajar, dan fasilitas layaknya sebuah sekolah kecil. Cukup banyak, ya? Namun perlu diingat, selain menguntungkan, bisnis kursus ini selalu dibutuhkan sampai kapan pun alias bisnis yang selalu ada sepanjang zaman.

Tentukan Konsumen
Sebelum memulai usaha, ada baiknya tentukan dulu jenis kursus yang ingin dijalankan dan siapa target utama konsumennya. Pilih yang sesuai dengan kesenangan Anda. Dengan begitu, Anda akan bersemangat menjalankan usaha ini.

Jika menyukai dan memiliki hobi musik, Anda bisa membuka kursus musik yang konsumennya mulai dari murid prasekolah hingga sekolah menengah atas. Namun, jika kursus bahasa asing atau pelajaran sekolah yang Anda pilih, targetkan untuk usianya mulai dari sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pasalnya, pelajaran yang diajarkan di tempat kursus bisa disesuaikan dengan pelajaran di sekolah.

Lalu, bagaimana jika Anda lebih tertarik membuka kursus untuk anak-anak usia prasekolah? Tak masalah. Saat ini kursus membaca dan berhitung untuk anak-anak usia prasekolah juga sedang marak. Jika berminat, Anda bisa mencoba bisnis ini.

Bagaimana Memulai
Ada dua pilihan. Jika dana yang dimiliki besar, Anda bisa membeli bisnis kursus franchise alias waralaba yang sekarang banyak ditawarkan. Nama besar tempat kursus franchise akan membuat orang melirik tempat Anda. Namun, biaya franchise-nya pun cukup besar, mulai Rp35-500 juta (belum termasuk sewa tempat).

Namun, jika dana yang Anda miliki terbatas, membuka kursus sendiri saja. Setelah menentukan siapa target utama konsumen, selanjutnya pilih lokasi dan cari tempat yang cukup luas. Untuk lokasi, akan lebih baik jika berada di daerah perumahan atau dekat sekolah. Kedua lokasi ini memungkinkan dilirik para orangtua karena tidak membutuhkan waktu lama dan biaya lebih untuk sampai ke tempat.

Sementara luas minimal tempat yang bisa dijadikan tempat kursus adalah sekitar 120 meter persegi. Sebagai sarana pendukung, Anda bisa menyediakan kursi yang memiliki meja kecil untuk menulis. Kursi semacam ini tidak memakan tempat sehingga ruangan bisa lebih maksimal.

Untuk pegawai yang meruapakan para pengajar, Anda bisa merekrut dari kalangan mahasiswa yang masih aktif atau pun mahasiswa tingkat akhir. Biasanya para pengajar yang sudah memiliki gelar sarjana akan lebih memilih melamar pekerjaan lain. Kalaupun bersedia, mereka akan meminta honor lebih tinggi dibandingkan honor untuk para pengajar dari kalangan mahasiswa.

Kunci Sukses
Menghadapi dan mengajar anak-anak, apalagi usia prasekolah dan remaja, bukanlah hal yang mudah. Mereka cenderung suka bermain daripada belajar. Butuh kesabaran dan kharisma tersendiri. Itu sebabnya, Anda perlu menyeleksi para pengajar dengan cukup ketat.

Umumnya, anak-anak lebih suka pengajar yang bisa berkomunikasi dengan baik, bersikap lembut dan bisa mengajar dengan cara menyenangkan. Nah, pilihlah pengajar yang tak hanya suka bergaul dengan anak-anak, tapi juga memiliki ketiga kriteria tadi. Dengan demikian, anak-anak yang belajar di tempat kursus Anda akan merasa senang dan betah.

Mencari pelanggan alias siswa-siswa yang akan belajar di tempat kursus, juga bukan perkara mudah. Apalagi jika tempat kursus Anda belum punya nama besar. Selain itu, Anda juga perlu memperhitungkan bahwa beberapa orangtua akan memilih guru privat dibandingkan membawa anak mereka ke tempat kursus.

Untuk menarik pelanggan, Anda bisa memberikan bonus kepada para siswa yang sudah memilih tempat kursus Anda. Bonus itu bisa bermacam-macam, mulai dari pulpen, topi, kaus, tas, hingga diskon pembayaran. Selain itu, saat belajar, sisipkan permainan-permainan yang sesuai dengan karakteristik umur siswa agar mereka tidak lekas bosan dan selalu ingin datang ke tempat kursus.

Mengolah Pecel Lele dengan Cita Rasa Baru

Bagi penikmat pecel lele, tak sulit menemukan warung tenda terdekat dari rumah. Sepiring lele goreng dengan sambal terasi, lalapan, dan nasi hangat pun siap disantap.

Nah, bagaimana jika Anda diberi sederet menu ikan lele, namun dengan variasi rasa yang memancing lidah? Sebut saja Lele Saos Padang yang pedas segar, Lele Filet Aneka Bumbu yang praktis dinikmati untuk si kecil, atau Lele Bakar Afrika. Tergodakah untuk mencoba?

Menu semacam ini hanya bisa ditemukan di rumah makan Pecel Lele Lela, hasil racikan pengusaha muda Rangga Umara (30). Bapak dua anak penggemar pecel lele ini mengklaim bisnis pecel lele miliknya berkonsep modern. "Seluruh Indonesia pasti punya bentuk sama, pecel lele konvensional dengan warung tendanya," ujar Rangga, yang pernah mendapat kesempatan berkeliling 20 kota untuk mengamati dimana saja pecel lele gaya konvensional tersebar.

Desember 2006, hanya bermodalkan Rp 3 juta, pria yang sering diminta menjadi mentor di komunitas wirausaha, Entrepreneur University ini, membuka usaha warung lele dengan sistem setoran ke pemilik tempat. Namun usahanya tak bertahan lama, karena pengelolaan uang yang keliru, dan sistem yang dirasanya tak bisa membuat usahanya berkembang.

Kawasan Kalimalang, Jakarta Timur, lantas dipilihnya untuk membuka rumah makan dengan lele sebagai menu utamanya, yang diolah dengan ragam pilihan rasa. Warna hijau dan logo yang memancing mata pengguna jalan kemudian mulai mendatangkan pengunjung. Karena baginya, dengan menu sederhana, disukai siapa saja, mudah didapat, dimodifikasi dengan varian rasa dan tampilan yang lebih modern, Rangga yakin warung lelenya akan laku.

Buka cabang hitungan bulan
Hingga 2009, Rangga mampu mengelola 14 cabang Pecel Lele Lela di kawasan Jabodetabek, dengan sistem kemitraan dan total 160 karyawan. Tahun ini ia berencana membuka sistem franchise dan ekspansi ke kota besar seperti Semarang, Bali, dan Yogyakarta.

Melalui sistem Tracking Sales harian yang dibangunnya, Rangga, dibantu General Manager Operational di semua outlet, mampu membukukan pendapatan senilai Rp 750 juta per bulan dengan menarik 40.000 pelanggan dalam sebulan, dengan rata-rata belanja Rp15.000 per konsumen. Keuntungan yang dinikmatinya, 30% dari total omzet.

Jumlah lele yang dibeli juga tak tanggung-tanggung, sebanyak 100 kg lele per hari per outlet (rata-rata warung lele konvensional bermodal 5-10 kg ikan lele per hari). Setengah dari lele segar ini didapatnya dari peternakan lele hasil kerjasama dengan Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor.

"Awalnya coba-coba, sekarang menjadi terkaget-kaget dengan perkembangannya," tukas Rangga merendah.

Pecel lele dari restorannya cukup diminati orang segala kalangan, lantaran menu dan kemasan yang diberikan restorannya berbeda dari warung tenda biasa. Namun dengan menu yang cukup "mengundang" tersebut, harga yang ditawarkan tak terlalu mahal. Contohnya Lele Saos Padang, yang menjadi menu favorit pengunjung, harganya hanya Rp 12.000. Dengan model bisnis kuliner ini, pria yang lebih senang berkantor dengan berkeliling outlet-nya ini berhasil memancing penggemar baru.

"Orang yang tadinya tidak suka makan lele, jadi tertarik datang, mencicipi dan menikmati, karena menunya lebih beragam. Anak yang tak suka makan ikan bisa mencoba bentuk masakan baru lele dengan dibuatkan Lele Fillet," jelasnya.

Ekspansi melalui franchise
Seperti makna merek yang dipilihnya, "Lela", alias "Lebih Laku", Rangga membuktikan keyakinan kuat, didukung sikap pantang kalah serta semangat untuk terus belajar, membuat Pecel Lele Lela beraset ratusan juta rupiah.

Untuk perluasan bisnis, Rangga menawarkan sistem franchise dengan nilai investasi mulai dari Rp 150 juta hingga Rp 250 juta, termasuk training karyawan. Sistem ini terbagi menjadi dua tipe investasi dengan franchise fee dibandrol Rp 40 juta.

Pria yang menggaet sejumlah penghargaan atas ide kreatif bisnis lele konsep modern ini mengaku semua ide usahanya lahir dari "kecelakaan". Dari bercita-cita membangun usaha kuliner, hobi makan pecel lele, mengamati pasar dan segmen lele, baik melalui media cetak maupun datang langsung ke lapangan, belajar dan diskusi dalam komunitas penguasaha, riset sederhana, berakhir dengan nekad buka usaha.

"Terlalu banyak riset dan perhitungan, tetapi tak pernah berani memulai dan belajar dari kesalahan, tak bisa membuat bisnis berkembang," tegas Rangga.

Kebanggaannya tentu makin bertambah ketika ia diminta menjadi pembicara dalam Program Indonesia Sehat. Bisnisnya dianggap ikut mendukung kampanye makan ikan bentukan pemerintah. Sukses, dan bikin orang sehat, adakah yang lebih membahagiakan?

Trik Mengasah dan Mempertajam Intuisi Bisnis

Keinginan sudah sangat menggebu untuk membuka peluang usaha baru, namun Anda masih ragu untuk segera memulainya. Atau, niat berbisnis masih jalan di tempat, lantaran Anda masih bingung bagaimana menangkap peluang dan menarik sebanyak mungkin pelanggan atas barang atau jasa yang Anda tawarkan.

Suryono Ekotama, direktur Smartpreneur Business Club, dalam bukunya Berbisnis dengan Otak Kanan, menjelaskan, banyak cara untuk memulai bisnis. Cara yang Anda pilih bukan sekadar untuk memulai, tetapi juga untuk menajamkan intuisi dalam berbisnis, sehingga Anda dapat mengembangkan usaha menjadi lebih besar lagi.

Dengan beragam pilihan sarana yang ada, Anda bisa mengasah bakat wirausaha dengan cara berikut:

1. Membaca buku-buku bisnis
Buku bisnis praktis yang ada sekarang ini ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti, dan dilengkapi dengan bonus CD jika Anda ingin mendengar versi audionya. Bidang usaha yang ditawarkan pun banyak macamnya. Pilihlah buku dengan bidang yang sesuai pilihan Anda, lalu pelajari tip-tip praktis yang disediakan.

2. Mengikuti diskusi, talk show, atau seminar bisnis
Mulailah mencari jadwal diskusi, talk show, atau seminar bisnis, dimana saja. Dari berbagai tema seminar yang diadakan, Anda bisa mengikuti perkembangan tren bisnis saat ini. Seminar semacam ini biasanya juga dihadiri para pemula di bidang bisnis. Anda bisa mengetahui apa saja problem yang mereka hadapi saat terjadi tanya-jawab.

Banyak hal lain yang menguntungkan bisa Anda peroleh dari mengikuti seminar, di antaranya:
* Mendapat ilmu seputar bisnis.
* Menambah pengalaman, setidaknya dari pengalaman narasumber, bagaimana menjalankan bisnisnya.
* Mendapatkan ide dan inspirasi yang bisa memompa semangat.
* Menambah banyak kenalan, sehingga membuka peluang untuk menjadi partner bisnis.
* Mengenalkan usaha Anda, dengan berbagi kartu nama dan presentasi singkat tentang karakter bisnis Anda.
* Konsultasi gratis dengan berbagai pihak yang lebih berpengalaman dalam berbisnis.

3. Mencari mentor
Keteladanan menjadi kebutuhan yang juga penting. Dengan adanya role model Anda bisa menemukan semangat, ilmu, serta pengalamannya bertahan. Cara mendapatkan mentor adalah dengan membuka pergaulan seluas-luasnya. Di antaranya dengan mengikuti berbagai kesempatan diskusi, talk show, atau seminar.

Menjalin hubungan baik juga penting. Dengan kedekatan tersebut Anda bisa dengan mudah untuk meminta waktu berbincang seputar dunia usaha. Karena biasanya, pebisnis sukses sangat terbatas waktunya. Suatu keberhasilan jika Anda bisa berbagi ilmu, dan membuka peluang hubungan bisnis baru (business to business).

4. Terjun langsung
Setelah belajar, mempersenjatai diri dengan pengetahuan bisnis, kini saatnya memulai. Modal nekad memang bisa menjadi pemicu. Tentu saja sertai perhitungan yang matang berdasarkan ilmu yang telah Anda serap sebelumnya, ditambah modal usaha, persiapan, dan relasi yang cukup luas. Berhasil membuka usaha dan terus belajar adalah perjalanan sepanjang hidup untuk menyempurnakan bisnis.

5. Mengikuti training atau pelatihan bisnis
Tidak berbeda jauh dengan kegiatan sebelumnya seperti seminar, pelatihan juga punya kontribusi besar untuk kemajuan bisnis Anda. Melalui pelatihan, Anda bisa mendapatkan ilmu bisnis praktis dengan waktu lebih banyak. Memang, Anda harus membayar cukup mahal untuk mendapatkan ilmu tersebut. Namun, anggaplah biaya training sebagai investasi awal untuk memancing lebih banyak lagi materi dari bisnis yang akan Anda kembangkan nantinya.

Trik Mempopulerkan Rumah Makan Anda

Melakukan riset dan persiapan matang sebelum membangun bisnis memang penting. Namun menghabiskan waktu berlama-lama dengan melakukan riset, membuat perhitungan keuangan, mencari lokasi paling tepat, juga akan membuat bisnis tak juga terealisasi. Hal ini juga berlaku saat Anda berniat membangun bisnis kuliner.

Simak pengalaman "Rangga Umara (30), selama tiga tahun membangun 14 cabang Pecel Lele Lela, rumah makan yang berusaha "mengangkat derajat" pecel lele.

"Segera mulai, dan belajar dari kekurangan, kesalahan, lalu fokus menjadi nomor satu atau setidaknya menjadi yang terbaik. Bisnis tidak akan bisa mulai jika berlama-lama dengan riset," tegas Rangga pada Kompas Female.

Apa saja yang harus diperhatikan dalam membangun bisnis kuliner? Pria yang mengembangkan rumah makan Pecel Lele Lela dalam hitungan bulan ini membagi konsep empat kuadran makanan yang menjadi kunci suksesnya:

1. Common
Cari pasar yang sudah ada, karena mencoba membangun pasar baru membutuhkan biaya yang lebih besar. Dengan demikian, investasi akan lebih aman. Konsumen juga memutuskan mencari tempat makan yang sudah mereka kenali jenis dan rasanya. Spesialisasi pun harus diperhatikan untuk menjadi nilai jualnya. Jika mencoba menjual sesuatu yang berbeda dari yang biasa (common), jangan heran jika kemudian konsumen meragu, dan rumah makan sepi pengunjung.

2. Sense
Makanan enak sangat ampuh menarik pengunjung. Strategi yang bisa digunakan dalam rangka memancing selera makan adalah memberikan sense kepada pengunjung. Misalnya, biarkan aroma hidangan saat dimasak tercium pengunjung. Display makanan juga memberi pengaruh besar. Caranya, pajang logo atau foto menu yang menggugah selera. Jangan menyepelekan kekuatan word of mouth. Pengunjung yang puas dengan layanan Anda, akan memberikan promosi gratis lewat perbincangan dengan orang lain. Kemudian, usahakan agar restoran selalu terlihat ramai, karena 70% konsumen akan memilih tempat yang ramai untuk makan.

3. Price
Saat selera makan pengunjung sudah tergugah berkat menu dan aroma makanannya, saatnya memancing dengan harga. Bantu pengunjung untuk memilih makanan, apalagi jika menu tersebut mampu menarik mata. Setelah itu, harga menjadi pertimbangannya. Pasang harga dengan tulisan besar di spanduk utama di depan rumah makan, agar pengunjung bisa mengukur isi kantongnya sekaligus menentukan dimana mereka makan.

4. Destination
Pastikan konsumen sudah memilih rumah makan sejak meninggalkan rumah. Artinya, dalam pikirannya sudah ada nama rumah makan Anda ketika memutuskan makan di luar. Ini bisa terjadi jika nama dan merek rumah makan sudah populer di kalangan penikmat makanan. Logo yang menarik atau apa pun yang menjadi daya tarik harus diciptakan. Tentu saja popularitas bisa datang dari mana saja, termasuk media. "Tren sudah bergeser saat ini, konsumen tak mencari sekadar enak tetapi juga eye catching," kata Rangga.

Powered by Blogger