7 Keuntungan Punya Perusahaan Sendiri


Ada lebih banyak hal baik ketimbang hal buruk yang bisa didapatkan dengan membangun perusahaan sendiri. Adrienne Arieff, pendiri perusahaan humas di San Fransisco, menyebutkan salah satu keuntungan yang bisa didapatkan dengan membuka bisnis sendiri adalah Anda tidak bergantung pada orang lain untuk memutuskan sesuatu. Lewat bukunya, The Girls Guide to Starting Your Own Business, Arieff menjelaskan beberapa keuntungan lainnya:

1. Anda tidak akan pernah merasa bosan karena Anda tidak terpaku di meja yang sama, pada jam kerja yang sama, dan tentunya dengan pekerjaan yang sama. Jika Anda tidak puas dengan konsep pemasaran yang ada sekarang, Anda bisa memikirkan cara lain yang bagi Anda lebih tepat. Anda tidak perlu meminta ijin pada atasan untuk menerapkan konsep tersebut.

2. Anda akan terus merasa tertantang. Mungkin ada rasa bosan, tapi Anda akan cepat merasa tertantang agar tidak tertinggal oleh saingan. Misalnya dengan mengubah dekorasi butik atau memberikan konsep diskon atau undian berhadiah untuk sale baju-baju di butik Anda.

3. Anda yang menentukan waktu kerja Anda. Meskipun Anda bekerja amat lama dan ekstra ketat, ini kabar baiknya: hasilnya untuk Anda. Atau tiba-tiba Anda harus pergi ke dokter gigi sebelum datang ke kantor, wah... Anda tetap akan dimaafkan, karena bos Anda paling pengertian. Maklum, Anda adalah bos bagi diri sendiri!

4. Anda bisa menciptakan sebuah lingkungan kerja yang ideal. Anda tidak perlu terpaku pada aturan 9-to-5. Tentukan saja sendiri kapan Anda harus bekerja. Anda juga tidak harus terpaku pada tempat. Mendengarkan lagu kencang-kencang sambil melakukan analisis bisnis? Tidak ada yang akan melarang.

5. Anda tidak lagi perlu memohon kenaikan pangkat ataupun naik gaji pada bos Anda. Mau uang tambahan? Tinggal cari ide untuk meningkatkan hasil penjualan. Dengan perencanaan yang tepat Anda pasti bisa berhasil. Hasilnya pun masuk ke rekening Anda sendiri.

6. Anda bisa menyesuaikan pekerjaan dengan kehidupan Anda. Sulit bertemu teman lama, tidak ada waktu untuk check up rutin, atau tidak bisa travelling, atau tidak bisa menghadiri perayaan ulang tahun keponakan? Hm... ini saatnya Anda kembali eksis di lingkup keluarga dan teman-teman.

7. Anda tidak punya bos! Wow... keren! Semua agenda, jadwal, jam kerja, pengangkatan karyawan, dan keuntungan perusahaan, Anda yang mengatur.

Tanda-tanda Anda Berbakat Bisnis

Perempuan sebenarnya memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki dalam berwirausaha. Yang perlu diperhatikan adalah memilih bisnis yang cocok untuk dirinya. Untuk mengenali bisnis yang sesuai dengan karakter Anda, terlebih dulu Anda perlu mengenali hobi dan minat Anda. Sesuatu yang dilakukan dengan rasa senang dan tidak menjadi beban tentu akan bertahan, dan berkembang cepat.

Selain itu, Anda perlu meyakini bahwa Anda memang sudah siap berbisnis. Indayati Oetomo, International Director John Robert Power, dalam diskusi dan peluncuran buku The Girl's Guide to Starting your Own Business di La Piazza, Kelapa Gading, Kamis (28/01/2010), menjelaskan hal-hal yang merupakan petunjuk bahwa Anda siap berbisnis:

1. Saat Anda melakukan suatu pekerjaan dan Anda tidak cepat merasa lelah atau bosan, itulah tanda bisnis yang tepat untuk Anda.

2. Anda melakukan bisnis karena Anda suka dan mampu, dan bukan hanya ikut-ikutan tren. Akan lebih baik kalau bisnis yang Anda lakukan merupakan join bersama teman, kalau Anda baru mau memulai dunia bisnis.

3. Anda menjalankan bisnis yang berbasis hobi, karena lebih bisa berkembang dan berinovasi. Anda tidak pernah lelah untuk mencari hal-hal yang baru.

4. Anda sudah memahami apa objektif Anda dalam berbisnis. Apakah untuk sekadar membunuh waktu (agar tidak merasa menganggur), tuntutan ekonomi (membantu pasangan), atau karena ingin berkarier.

5. Anda sangat percaya diri. Sebab seseorang yang insecure (tidak pernah puas atau bangga dengan diri sendiri) akan menjadi hambatan dalam usaha. Bisa jadi saat ada sedikit terpaan dalam bisnis, Anda akan menyerah.

6. Anda berani mengambil resiko dalam berbisnis, meskipun ada potensi untuk gagal atau menerima kekalahan. Namun Anda harus sudah punya rencana cadangan atau back up saat resiko yang Anda ambil justru salah.

7. Anda selalu mencermati keadaan pasar dengan terus meriset dan ikut serta dalam diskusi, pameran, atau seminar. Anda rajin memperluas networking dan menambah pengalaman.

8. Fleksibel dan tidak takut mengambil keputusan. Dalam dunia bisnis, keputusan bisa berubah dalam hitungan menit bahkan detik. Jadi bersiaplah.

Membeli Busana Muslim

Apakah dari semua pembaca setia blog ini ada yang berencana untuk membuka butik baju muslim? Tentu saja ada, karena memang peluang bisnis ini masih sangat menjanjikan untuk digeluti. Saya sudah sebulan ini melihat perkembangan butik online yang menjual berbagai busana muslim termasuk BAJU HAMIL, baju renang muslim, dan masih banyak lagi. Tentu saja anda yang menjual eceran dan secara GROSIR BUSANA MUSLIM. Nah jika anda disuruh memilih mau pilih mana antara grosir dan eceran? Tentu saja kembali lagi ke tujuan kita. Kalau tujuannya mau dijual kembali, ya pilihlah membeli dalam partai besar atau yang biasa disebut dengan grosiran. Harga yang akan kita dapatkan jika membeli secara grosir tentu akan sangat lebih murah jika kita membeli secara eceran.

Memang masih banyak perhitungan yang harus dilakukan jika ingin membuka butik selain yang saya sebutkan di atas.

Berbagi Tips dan Triks Gratis

Dapatkan Tips dan triks Gratis untuk menghasilkan Uang Dari Blog. Di
www.uangdariblog.com anda akan menemukan banyak sekali tips yang akan
membatu anda mendapatkan penghasilan pertama dari blog. Semua tips dan
trik itu bisa anda dapatkan dengan gratis tanpa mengeluarkan uang
sepeserpun. Selain dari Di www.uangdariblog.com, anda juga bisa
mendapatkan berbagai trik di www.ayoberbagi.com.

Kesalahan Perempuan dalam Berbisnis


Ada dua kesalahan utama yang dilakukan perempuan saat membangun usaha. Pertama, mereka tidak mengenal diri sendiri, dan tidak bisa menganalisa kebutuhan pasar. Kesalahan dalam menganalisa pasar ini cenderung disebabkan mereka lebih mengikuti kata hati dalam berbisnis. Kedua, mereka juga kerap mempekerjakan teman dekat atau sahabat dalam bisnisnya. Seringkali mereka terlalu percaya pada teman, atau merasa segan pada teman, sehingga bila terjadi kekacauan mereka tidak langsung membahasnya.

"Salah satu kekurangan perempuan adalah menjadikan sahabat sebagai staf atau orang kepercayaan. Mereka merasa butuh orang kepercayaan,'' tutur Indayati Oetomo, International Director John Robert Power, dalam diskusi dan peluncuran buku The Girl's Guide to Starting your Own Business di La Piazza, Kelapa Gading, Kamis (28/01/2010).

Menurutnya, sahabat memang bisa jadi orang kepercayaan. Tetapi, jangan lengah. Saking percaya dengan sahabat, Anda memberikan seluruh otoritas padanya. ''Kalau Anda punya teman yang dijadikan staf, siap-siap saja dikhianati. Siap-siaplah untuk tetap profesional meskipun dia tidak profesional,'' jelas motivator dan pemerhati masalah perempuan ini.

Ia mengatakan bahwa perempuan sebenarnya perpaduan yang kompleks dalam dunia bisnis. Karena banyak menggunakan otak kanan, etika bisnis perempuan tidak didasari oleh logika semata, tetapi juga dengan hati. Nah, ketika ada perasaan dilibatkan, seringkali menjadi ganjalan bagi perempuan.

''Contohnya saja, ada perasaan yang canggung jika berbisnis dengan teman dekat. Atau perasaan segan untuk menegur jika ada hal-hal yang dirasa kurang mengena,'' imbuhnya.

Indayati mendorong perempuan untuk memberikan contoh pada bawahan dan rekan kerja, supaya mereka konsisten, sama seperti Anda. ''Kuncinya memberikan panutan, dan tetap konsisten. Datang tepat waktu, dan lakukan persiapan yang cukup untuk presentasi atau meeting. Berkomunikasi secara profesional dengan siapa pun dan terapkan disiplin. Contohnya, pulanglah setelah jam kerja pegawai. Tunjukkan kalau Anda pribadi yang ulet dan tidak malas,'' paparnya.

Bisnis Miliaran dari Seni Tradisional

Alat musik khas Indonesia dikenal hingga ke lima benua dan Saung Angklung Udjo (SAU) punya peran di sana. Kelompok ini memainkan lagu-lagu internasional dengan alat sederhana dari bambu khas Bumi Parahyangan, angklung.

Udjo Ngalagena meninggalkan nama besar dan warisan budaya sepeninggalnya pada Mei 2001 di usia 72 tahun. Melalui putranya yang kesembilan, Taufik Hidayat Udjo, kecintaannya terhadap seni dan alat musik angklung bertahan dan justru berkembang.

Taufik berkisah, kegemaran Kang Udjo memainkan angklung berkeliling kampung hingga menyusuri Kota Bandung menjadi semangat berdirinya SAU sejak 1966.

Sang istri yang melahirkan 10 anak dari Kang Udjo pun punya peran. Tim kecil permainan angklung terbentuk dari keluarga besar ini. Kang Udjo mewariskan keterampilan musik tradisional ini kepada semua anaknya.

"Seusai mengajar olahraga di sekolah guru, Kang Udjo mendatangi hotel di kota menaiki sepeda, mengenalkan angklung dan pertunjukan musik tradisional, sekaligus mengundang tamu turis asing untuk berkunjung ke saung bambu di rumah kami," papar Taufik kepada Kompas Female seusai
mengisi pertunjukan angklung di seminar Wirausaha Mandiri di Jakarta Convention Center, beberapa waktu lalu.

Kang Udjo membangun konsep pertunjukan angklung di saung bambu miliknya. Niat awalnya adalah mengenalkan musik tradisional angklung ke lingkungan terdekat, hingga mengajak turis asing mengenal Indonesia.

Angklung diproduksi sendiri dari pohon bambu yang selalu berproduksi. Bahkan, ia meminta pohon bambu ditebas batangnya agar bisa bertumbuh. Dari sumber produksi sederhana ini, Kang Udjo membuat sendiri instrumen musik, kemudian menciptakan pertunjukan tradisional hingga kontemporer darinya.

Taufik, sebagai generasi kedua SAU, melanjutkan misi Kang Udjo yang telah berkembang menjadi bisnis bernilai miliaran rupiah. Sayangnya, kerusuhan 1998 menghancurkan pariwisata Indonesia yang menjadi pemancing kedatangan turis asing.

"Sebelum kerusuhan, SAU didatangi 200 turis asing per hari. Prestasi ini menjadi runtuh dan belum juga pulih hingga tahun 2000," ujar Taufik.

SAU pun menarik turis lokal setelah kehilangan pengunjung turis asing. Dengan kolaborasi musik pop dan angklung di Sabuga yang melibatkan penyanyi Sherina, SAU akhirnya menyedot perhatian turis lokal. Sejak itu, SAU menjadi destinasi wisata yang mendatangkan peluang bisnis bernilai Rp 10 miliar per tahun.

Pertunjukan musik angklung dengan modifikasi musik pop menjadi pemicunya. Lantas, produksi angklung untuk diekspor atau dibagikan secara gratis kepada klien (antara lain perusahaan dan sekolah) yang memesan pertunjukan SAU dalam kegiatan promosi mereka menjadi pendapatan lain. Produksi angklung mencapai 5.000 per bulan.

Tak berhenti di situ, SAU menjadi lokasi wisata di Jalan Padasuka, Bandung, seluas lebih dari 1 hektar. Ragam fasilitas mulai dari kuliner khas Sunda hingga penginapan bernuansa bambu dengan kapasitas 40 orang siap menjamu pengunjung.

Toko suvenir khas Indonesia, pelatihan musik tradisional, serta yang paling menjual adalah pertunjukan rutin berkapasitas 800 orang setiap hari pukul 15.30 dengan biaya Rp 50.000 untuk dewasa (tamu lokal) dan Rp 25.000 untuk anak-anak. Tamu asing Rp 80.000 untuk dewasa dan Rp 40.000 untuk anak-anak.

Kru loyal datangkan tamu ratusan
SAU diperkuat oleh 400 kru dalam keseluruhan konsep bisnis pertunjukan dan wisata alam. Khusus untuk pertunjukan, SAU pernah mencapai rekor 15 pertunjukan dalam dua hari saja. Artinya, pengunjung SAU makin besar saja jumlahnya.

"SAU sudah diundang ke berbagai negara, ini menjadi pretasi membanggakan," ujar Taufik.

Kru yang loyal dan mencintai pekerjaan menjadi kunci kesuksesan. Bagaimana tidak, manajemen SAU lebih mengedepankan nasib karyawan ketimbang keuntungan yang dinikmati sekelompok kecil jajaran direksi.

"SAU pernah mengalami masa resesi. Saat itu, manajemen memutuskan untuk memotong 50 persen gaji top manajemen demi menyelamatkan ratusan karyawan yang berdedikasi terhadap SAU," ujar Taufik.

Regenerasi menjadi penting dalam menjalankan bisnis tradisi seni budaya. Karena itu, menurut Taufik, pelatihan dan pewarisan keterampilan pertunjukan rakyat dengan alat angklung menjadi agenda utama.

"Anak-anak adalah sasaran utama. Karena, dengan melatih anak-anak, proses regenerasi berjalan maksimal sekaligus menumbuhkan rasa cinta budaya tradisional sebagai bentuk edukasi yang telah lama menjadi perhatian utama pendiri SAU, Kang Udjo," ujarnya.

Powered by Blogger