Bisnis Sepatu dengan Merek Pribadi

Bisnis yang diawali dari hobi memang menyenangkan. Apalagi jika terbukti bisa menarik pelanggan setia yang akhirnya mendatangkan pendapatan jutaan rupiah.

Inilah yang dialami oleh Mieke Erawati, 46 tahun, yang telah menjalani bisnis sepatu dan sandal wanita buatan tangan selama 4 tahun. Dimulai dari kesukaannya gonta-ganti sepatu untuk padu-padan dengan busana, Mieke mendesain berbagai model sepatu dan sandal wanita. Sepatu merek Alexis Anthony yang dibuatnya tidak diproduksi massal, alias limited edition.

Ibu tiga anak ini menawarkan produk sepatunya dengan harga relatif terjangkau. Dibandingkan sepatu-sepatu yang dulu pernah dikoleksinya, sepatu buatannya bisa 50% lebih murah. Dengan harga mulai dari kisaran Rp 150.000, para perempuan tentu bisa memperbanyak koleksinya dengan produk berkualitas dan nyaman dipakai.

Mieke benar-benar memulai dari nol. Waktu itu, tahun 2005, dengan modal awal hanya Rp 500.000 dari jatah uang belanjanya, Mieke memberanikan diri merintis bisnisnya. Ia bermitra dengan Iwan, pembuat sepatu yang sudah berpengalaman selama 20 tahun. Penjualan dari sekolah ke sekolah menjadi strategi awal.

"Sambil antar anak sekolah, saya tawarkan sepatu sandal kreasi sendiri. Pesanan awal lima hingga 10 pasang sepatu sandal," tukasnya.

Lebih memilih pameran

Pameran di mal untuk pertama kalinya mampu memancing perhatian konsumen. Terbukti dari 10 boks kartu nama yang habis dibawa pengunjung selama 1 bulan. Sejak itu, produk orisinal khas Mieke semakin digemari.

Saat Kompas Female mengunjungi pameran Alexis Anthony di Plasa Semanggi, terlihat model sepatu sandal lebih mendominasi. Mieke, yang rajin mengikuti tren terkini dari majalah luar dan perkembangan di pasar Indonesia, menawarkan model wedges, high heels, dan flat. Kebanyakan sepatu tersebut menggunakan bahan beludru.

Produksi Alexis Anthony dalam sehari mencapai 20 pasang sepatu dan sepatu sandal, yang dikerjakan oleh delapan pembuat sepatu andal. Penjualan dalam sehari rata-rata 20 pasang sepatu, dengan rata-rata omzet Rp 2 juta per hari dari sejumlah pameran yang diikutinya di beberapa mal di Jakarta. Kalkulasi dalam seminggu, Mieke bisa menikmati keuntungan 25% dari total omzet.

Alexis Anthony memang lebih banyak membuka stan di pameran-pameran. Konsep direct selling seperti ini dianggap Mieke sebagai cara terampuh untuk menjual produk dengan harga relatif murah.

"Saya hanya punya satu toko di Sutos (Surabaya Town Square, RED) Surabaya. Selebihnya untuk penjualan di Jakarta melalui pameran rutin di Plasa Semanggi, dan pameran di Citos, Plasa Buaran, dan Plasa Pondok Gede," terang Mieke, sambil menambahkan bahwa harga sewa toko yang mahal membuatnya lebih memilih mengikuti pameran di mal-mal.

Puncak prestasi yang tak pernah dibayangkan perempuan yang gemar berdonasi dari profit usahanya ini adalah, penjualan senilai Rp 30 juta dalam satu hari di dua mal ternama di Jakarta. Padahal, saat itu ibukota dilanda banjir besar sekitar tahun 2007.

"Saat itu banyak keluarga yang mengungsi ke kawasan selatan Jakarta. Saat mereka berkunjung ke Citos dan Plasa Semanggi itulah, penjualan di outlet pameran saya ramai pembeli," ujar perempuan yang selalu tampak bugar dan ceria ini.

Layanan ekstra

Boleh jadi ide orisinal Mieke terwujud dalam model sepatu yang banyak digemari pembeli. Namun, kreasi produk saja tidak cukup menarik pelanggan. Mieke menawarkan lebih kepada pelanggan dengan dua hal: pertama, garansi produk seumur hidup. Garansi tentu berlaku sepanjang usia sepatu sandal masih bisa digunakan.

"Jika memakainya setiap hari tentu saja akan cepat rusak. Namun bagaimana pun kami melayani reparasi dengan cukup mendatangi stan terdekat," jelas Mieke.

Kedua, layanan antar bahkan untuk pesanan dari luar kota. Jika pemesan masih di kawasan Jakarta, kurir pribadi akan siap mengantar kapan saja. Jika pembeli berasal dari luar kota, Mieke menggunakan jasa kurir komersil dan pembeli hanya perlu mengganti ongkos kurir tersebut.

Mieke juga menerima pesanan dengan model modifikasi sesuai keinginan konsumen. Ia mengaku pernah membuatkan sepatu boots untuk penari di salah satu stasiun televisi. Faktor ini juga membantu membuat produk Alexis Anthony laku di pasaran.

Manajemen baik, bisnis lancar

Selain layanan ekstra untuk pelanggan, manajemen yang baik memberikan kontribusi pada kesuksesan bisnis Mieke. Bentuknya adalah keuntungan berlipat, meski Mieke tak pernah memasang target penjualan.

"Setiap malam, saya merapikan kembali catatan penjualan setiap harinya. Pagi harinya, saya sudah siap berangkat dengan jadwal yang sudah direncanakan. Keuangan pun harus dipisahkan antara personal dan bisnis," jelasnya.

Keinginan untuk terus belajar sekaligus menangkap peluang dari kebutuhan perempuan akan penampilan, menjadi motivasi kuat yang sudah sejak lama ada dalam diri Mieke. Ia kini mengaku ketagihan dengan bisnis yang dibangunnya sendiri.

Related Posts by Categories



You can leave a response, or trackback from your own site.

0 Response to "Bisnis Sepatu dengan Merek Pribadi"

Posting Komentar

Powered by Blogger